UMKM GUNUNGPATI

 

DISPLAY PRODUK UMKM KELURAHAN GUNUNGPATI DI KECAMATAN GUNUNGPATI

 

 

BATIK CITRA MALON

Kampung Alam Malon di Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati menjadi salah satu dari puluhan kampung tematik yang dicanangkan oleh Pemkot Semarang. Nuansa batik dan keasrian alam pegunungan menjadi daya tarik kampung ini.Ciri khas ketika memasuki wilayah Kampung Alam Malon yaitu bisa didapati nuansa kampung batik yang benar-benar nyata. Mulai dari pos kampling hingga tong sampah disulap menjadi lebih indah dengan corak batik.Ada dua sanggar dan sekaligus butik batik yaitu Zie Batik Mangrove dan Salma Batik.

Saat ini pelatihan batik warna alam diikuti oleh 50 warga Kampung Alam Malon dan didampingi oleh pihak kecamatan dan kelurahan dan dilatih langsung oleh sanggar batik Zie Batik Mangrove.Dari pelatihan tersebut terbentuk empat kelompok batik yang terdiri dari batik citra, kristal, manggis dan delima.

 

BATIK SALMA

KP. MALON RW 06

 

 

BATIK ZIE

KP. MALON RW 06

Zie Batik Semarang adalah perusahaan yang memproduksi batik warna alam yang ramah lingkungan serta pemanfaatan limbah dan pembudidayaan tanaman langka. Perusahaan ini didirikan pada thun 2006. Perusahaan ini didirikan untuk mengembangkan batik di Kota Semarang yang diawali dari beberapa pelatihan membatik serta memunculkan motif-motif khas Semarang sebagai salah satu potensi yang dapat memberi nilai tambah bagi kota Semarang.

Sejalan dengan hal ini, perusahaan telah mengembangkan dan memproduksi batik dengan pewarnaan dari limbah mangrove (bakau) yaitu buah mangrove yang sudah mati dan kering yang tidak dapat tumbuh dan hanya menjadi sampah kemudian  diolah menjadi ekstrak warna , serta melakukan pembudidayaan tanaman penghasil warna yang langka seperti indigofera, jelawe dll produk batik warna alam dijadikan sebagai media dalam mengkampanyekan pelestarian lingkungan / go green dengan pemanfaatan limbah dan penggunaan bahan-bahan non kimia.

Perusahaan ini peduli pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan dibentuknya kelompok-kelompok pembatik baru di setiap kelurahan melalui pelatihan dan bekerja sama membangun “kampung batik warna alam “ sebagai ciri khas dari batik kota Semarang. untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku limbah mangrove maka dibentu tim khusus yang terdiri dari para petani tambak dan warga pesisir  dalam pengadaan / pengumpulan limbah mangrove dengan sistem pembelian. Selain itu limbah mangrove tidak lagi menjadi penyumbat bagi aliran tambak. Disamping itu gerakan pelestarian lingkungan dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa instansi baik dari pemerintah, perguruan tinggi (kesemat UNDIP) maupun perusahaan melalui program CSR.

Perkembangan batik warna alam sangatlah pesat, terlihat dari jumlah penjualan dan minat konsumen akan batik mangrove yang terus meningkat dari tahun 2011- sekarang. Terhitung pada tahun 2014 penjualan mencapai keuntungan 100% dari berbagai inovasi produk yang dihasilkan mulai dari produk pakaian jadi, souvenir, tas legenda, batik legenda, syal dan lain-lain.

Hingga saat ini, perusahaan telah mengembangkan pangsa pasar di seluruh Indonesia dan mengadakan pelatihan batik kepada masyarakat  diluar Jawa  seperti Deli Serdang (Sumatera Selatan), Bangka Belitung, Jambi, dan Bali. Upaya pembudidayaan tanaman penghasil warna yang langka dilakukan disekitar wilayah Gunungpati dengan menanam Indigo dan Jelawe untuk menghindari kepunahan dari tanaman tersebut.

 

KOLAM LELE

KP.  SIROTO RW 10